AKTUALISASI
PANCASILA GUNA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
Oleh
Lintang Ayu
Saputri/F1B015026
KEMENTRIAN
RISET, TEKNOLOGI, DAN PERGURUAN TINGGI
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ILMU ADMINISTRASI
NEGARA
2015
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama
Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah “Aktualisasi
Pancasila Guna Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Indonesia” ini.
Makalah “Aktualisasi
Pancasila Guna Menciptakan Pembangunan Ekonomi Indonesia” ini telah saya susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua
itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata saya
berharap semoga makalah “Aktualisasi Pancasila Guna Menciptakan Pembangunan
Ekonomi Indonesia” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca. Terutama untuk membangun perekonomian Indonesia.
Purwokerto,11 Oktober 2015
Lintang Ayu Saputri
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL........................................................................................................i
KATA
PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR
ISI..............................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar
belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan
masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan
penulisan................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................................3
2.1 Pentingnya ideologi dalam pembangunan
ekonomi...........................................3
2.2 Kedudukan Pancasila di Indonesia pada era
Globalisasi...................................5
2.3 Aktualisasi pancasila.........................................................................................6
BAB III
PENUTUP....................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................11
3.2 Saran.................................................................................................................11
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Negara Indonesia adalah negara yang dianugerahi
Tuhan memiliki banyak potensi. Mulai dari sumber daya alam yang sangat banyak.
Minyak bumi, batu bara, emas, perak, gas alam, tanaman obat, kayu, hewan langka
dan berbagai sumber daya alam yang memiliki nilai jual tinggi hampir semuanya terdapat
di Indonesia. Selain itu, Indonesia pun mempunyai banyak budaya. Indonesia tediri dari berbagai suku, ras, dan
agama. Namun perbedaan ini nampaknya tidak menjadi halangan bagi bangsa
Indonesia untuk bersatu karena Indonesia mempunyai semboyan “Bhineka Tunggal
Ika” yang artinya “Berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Justru banyaknya budaya
yang dimiliki Indonesia dapat menjadi potensi Indonesia sebagai salah satu
pusat budaya di dunia. Karena memang Indonesia adalah negara yang memiliki
budaya terbanyak di dunia. Yang seringkali menjadi pemicu perpecahan di Indonesia
adalah perbedaan ekonomi. Perbedaan Ekonomi layaknya api yang disulutkan dalam
kubangan bensin. Kubangan bensin tetaplah bensin yang dapat dimanfaatkan orang
banyak. Kubangan bensin menjadi berbahaya ketika api mulai menjalari tiap-tiap
elemennya yang kemudian dapat menjadi kebakaran yang besar. Seperti halnya
kasus di sampit, OPM, dan lain-lain.
Dengan kekayaan alam maupun budaya yang dimiliki
Indonesia, seharusnya hal tersebut dapat mengantarkan Indonesia menjadi salah
satu negara yang terkuat di dunia. Namun sayangnya bangsa Indonesia belum mampu
mengelola potensi yang diberikan Tuhan secara maksimal. Sampai saat ini,
Indonesia masih berstatus sebagai negara berkembang, belum menjadi negara maju.
Posisi Indonesia berada dibawah Malaysia yang notabenenya adalah negara yang
lebih muda dengan wilayah yang lebih sempit daripada Indonesia.
Ada dua faktor yang menyebabkan kemiskinan, yaitu
faktor alami dan faktor buatan. Kemiskinan disebabkan karena faktor alami
adalah apabila sumber daya alam rendah dan atau tingkat perkembangan teknologi
sangat rendah. Sedangkan kemiskinan buatan terjadi karena lembaga-lembaga yang
ada membuat anggota/kelompok masyarakat tidak menguasai sarana ekonomi dan
fasilitas secara merata. Dari dua faktor tersebut nampaknya kemiskinan yang ada
di Indonesia disebabkan karena peran lembaga yang belum bisa mengelola sumber
daya alam secara maksimal.
Masih banyak pejabat yang diberi amanah oleh rakyat
untuk mensejahterakan rakyat namun justru menikmati hasilnya untuk kepentingan
pribadi. Korupsi, kolusi, dan nepotisme sepertinya sudah tidak asing lagi
didengar oleh rakyat Indonesia. Banyak sudah badan pengawas yang dibentuk,
banyak pula koruptor yang tertangkap basah. Namun sepertinya semua itu belum
memberi efek jera bagi mereka yang menikmati hak rakyat. Jika saja semua hasil
sumber daya Indonesia digunakan untuk pembangunan Indonesia tanpa ada pihak
yang korup, saya yakin Indonesia dapat menjadi negara maju bahkan menjadi
negara terkuat di dunia.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pentingnya ideologi Pancasila dalam
pembangunan ekonomi Indonesia?
2.
Kedudukan Pancasila di Indonesia pada
era globalisasi
3.
Bagaimana aktualisasi Pancasila di dalam
masyarakat indonesia?
1.3
TUJUAN PENULISAN
1.
Untuk mengetahui pentingnya ideologi
Pancasila dalam pembangunan ekonomi indonesia.
2.
Untuk mengetahui kedudukan Pancasila di
Indonesia pada era globalisasi
3.
Untuk mengetahui cara pengaktualisasian
Pancasila di dalam masyarakat Indonesia.
4.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila
BAB II. PEMBAHASAN
2.1
PENTINGNYA IDEOLOGI PANCASILA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan
sebagai kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan,
kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut dan
mengatur tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam berbagai bidang
kehidupan. Hal ini menyangkut :
a.
Bidang politik (termasuk di dalamnya di
bidang pertahanan dan keamanan)
b.
Bidang sosial
c.
Bidang kebudayaan
d.
Bidang keagamaan (Soemargono, Ideologi
Pancasila sebagai Penjelmaan Filsafat Pancasila dan Pelaksanaannya dalam Masyarakat
Kita Dewasa Ini. Suatu makalah diskusi dosen Filsafat, hal 8).
Ideologi
dapat dikatakan pula sebagai tujuan atau cita-cita. Dalam Pembukaan UUD 1945
telah disebutkan bahwa tujuan didirikannya NKRI salah satunya adalah untuk
memajukan kesejahteraan umum. Hal mendasar yang harus dilakukan untuk memajukan
kesejahteraan umum adalah dengan melakukan pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan
pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya
pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur
ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara.
(wikipedia)
Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa dalam
pembangunan ekonomi bukan hanya mengejar peningkatan pendapatan perkapita saja,
namun juga demi kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh bangsa, didasarkan atas
kekeluargaan seluruh bangsa. pengembangan ekonomi tidak bisa dipisahkan dengan
nilai-nilai moral kemanusiaan.
Tujuan ekonomi adalah untuk memenuhi kebutuhan
manusia agar lebih sejahtera. Oleh karena itu, ekonomi harus menghindarkan diri
dari persaingan bebas, dari monopoli, ekonomi harus menghindari hal- hal yang dapat
menimbulkan penderitaan manusia dan yang menimbulkan penindasan manusia satu
dengan yang lain.
Disinilah peran ideologi dalam pembangunan ekonomi
Indonesia. Ideologi sebagai dasar pelaksanaan pembangunan ekonomi di Indonesia
seperti yang digambarkan dalam bagan di bawah ini
|
Sistem Ekonomi
|
Kebijakan
|
Faktor Lingkungan
|
Hasil Ekonomi
EQ = f(SE, K,
FL)
1. Pembangunan
Ekonomi
2. Effisiensi
3. Distribusi
Pendapatan
4. Stabilitas
5. Tujuan
Pembangunan
6. Eksistensi
Nasional
|
gambar 1.1
Jika sistem ekonomi,
kebijakan, dan faktor lingkungan yang dalam hal ini adalah manusia mempunyai
nurani ideologi yang kokoh, mengaktualisasikan ideologi dalam kehidupan
bermasyarakat. Maka akan menghasilkan pembangunan ekonomi yang baik, efisiensi,
distribusi pendapatan yang merata, stabilitas sosial yang terjaga, sehinggal
tujuan pembangunan pun akan tercapai dan menguatkan eksistensi nasional di
kancah internasional.
Ideologi negara
Indonesia adalah pancasila. Maka pembangunan di Indonesia pun seharusnya berdasarkan
nilai-nilai Pancasila. Namun sayangnya, nilai-nilai Pancasila dalam
kenyataannya semakin memudar di kalangan rakyat Indonesia. Pancasila tidak lagi
menjadi pedoman hidup namun hanya sekedar hafalan di bangku sekolah.
Pada dasarnya, ideologi
dibuat untuk tujuan baik umat manusia. Namun tidak semua manusia dapat
menjalankannya dengan baik. Begitu juga dengan nilai-nilai Pancasila. Walaupun
nilai-nilai pancasila tersusun sangat ideal, namun korupsi masih merajalela.
ketamakan dan banyak sifat buruk lainnya masih saja ada. Seandainya setiap
masyarakat adalah orang yang bertakwa seperti yang disebutkan dalam sila
pertama, “Ketuhanan Yang Maha Esa” maka ia akan menjadi manusia yang adil dan
beradab, akan menjaga Persatuan Indonesia, dan rakyat akan dipimpin oleh hikmat
(hati nuraninya) yang bijaksana dengan cara musyawarah. Kesemuanya ini nantinya
akan menciptakan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2.2 Kedudukan Pancasila
di Indonesia pada era Globalisasi
Indonesia terletak pada
posisi silang dunia, yaitu diantara dua samudra dan dua benua. Indonesia
terletak diantara dua ideologi terbesar di dunia, yaitu Ideologi Liberalisme
yang mengutamakan aspek individual dan ideologi Komunisme yang mengutamakan
aspek sama rasa sama rata. Dalam hal ini, para pendiri Bangsa cukup cerdas
untuk memilih mana yang sebaiknya menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia.
Mereka tidak memilih liberalisme ataupun komunisme, namun menggali sendiri
nilai-nilai budaya bangsa Indonesia yang akhirnya muncullah ideologi Pancasila.
Yaitu pandangan hidup yang berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
Ideologi Pancasila
merupakan ideologi terbuka, sehingga nilai-nilainya dapat menyesuaikan diri
dengan kondisi dunia yang dinamis. Dalam era globalisasi seperti saat ini,
dimana seakan-akan tidak ada batas negara, berbagai macam budaya, teknologi,
bahkan ideologi dapat dengan mudahnya berkembang di berbagai wilayah di dunia.
seperti pada saat terjadinya perang dingin antara Amerika Serikat yang berideologi
liberalis dan Uni Soviet yang berideologi komunisme. Namun, perang dingin sudah
usai sejak runtuhnya negara Uni Soviet. Saat ini pun dalam kehidupan
sehari-hari, perbedaan ideologi tidak lagi menonjol. Justru perbedaan ekonomilah
yang sangat berpengaruh. Negara-negara yang mempunyai banyak uang seakan-akan
menjadi penguasa dunia karena negara lain bergantung pada mereka.
Indonesia sebagai
negara yang masih berkembang pun salah satu yang terpengaruh dalam perubahan
dunia ini. Program-program kebijakan pemerintah saat ini dapat dikatakan
mengesampingkan ideologi Pancasila yang seharusnya menjadi pedoman dalam
kehidupan bernegara. Banyaknya kasus korupsi, tidak meratanya pembangunan, dan
kebijakan-kebijakan yang menyengsarakan rakyat.
Jika hal ini dibiarkan
terus menerus maka negara Indonesia akan kehilangan jati dirinya. Saat suatu
negara kehilangan jati dirinya maka hilanglah negara tersebut secara kodrati
karena negara tersebut hanyalah negara yang menjalankan perintah dari negara
lain yang lebih berkuasa. Tidak ada lagi yang membedakan negara satu dengan
yang lainnya. Yang ada hanyalah suatu wilayah yang mempunyai batas-batas
tertentu. Maka dari itu sangatlah diperlukan pengembalian nilai-nilai pancasila
dalam diri bangsa Indonesia dan dalam lembaga-lembaga negara Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi
bangsa Indonesia seharusnya mampu menjadi filter dari berbagai ideologi yang
berkembang di seluruh dunia. Jika ideologi pancasila dapat diterapkan di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama oleh lembaga negara yang notabenenya
berperan penting dalam setiap keputusan dan kebijaksanaan negara, maka hal
tersebut akan menjadikan Indonesia menjadi negara yang sejahtera sesuai dengan
cita-cita bangsa Indonesia.
2.3
AKTUALISASI
PANCASILA
Permasalahan utama dalam pengaktualisasian
nilai-nilai Pancasila adalah bagaimana nilai-nilai Pancasila yang bersifat
universal dijabarkan dalam norma-norma masyarakat. Selain itu, dalam
aktualisasi Pancasila juga diperlukan struktur/kondisi lingkungan yang
mendukung terlaksananya proses aktualisasi nilai-nilai Pancasila.
Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu aktualisasi Pancasila Subjektif (realisasi pada setiap individu)
dan aktualisasi bjektif (realisasi dalam segala aspek kenegaraan dan hukum.
A.
Aktualisasi
Subjektif
Aktualisasi Pancasila secara subjektif adalah
pelaksanaan pada setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa dan setiap
rang Indonesia. Aktualisasi Pancasila yang subjektif lebih penting karena
realisasi subjektif merupakan syarat bagi aktualisasi Pancasila yang objektif
(Notonagoro, 1975 : 44).
Aktualisasi subjektif dari Pancasila meliputi
pelaksanaan Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup
bangsa Indonesia, dan dalam pelaksanaan konkritnya tercermin dalam tingkah laku
dalam kehidupan sehari-hari.
Kondisi yang diperlukan untuk mengaktualisasikan
Pancasila adalah dorongan lahir dan batin masing-masing warga negara. Selain
itu, diperlukan juga kesadaran akan wajibnya melaksanakan Pancasila bagi setiap
warga negara Indonesia. Rasa wajib yang telah tertanam dalam diri manusia Indonesia
dan meresap dalam hati sanubari sebagai suatu kesadaran menjadikan setiap warga
negara Indonesia bersedia melaksanakan Pancasila.
Ketaatan akan terwujud apabila terdapat kesadaran.
Sedangkan kesadaran adalah hasil perbuatan akal, yaitu pengalaman tentang
keadaan-keadaan yang ada pada diri manusia. Pengalaman itu bersifat jasmaniah
maupun rohaniah, dari kehendak manusia.
Agar manusia sampai pada suatu tingkat kesiapan
untuk mengaktualisasikan Pancasila, yang pertama adalah harus mempunyai
pengetahuan yang benar tentang Pancasila. Kemudia memenuhi meresapi dan
menyadari, lalu menghayati dan pada akhirnya mewuudkannya. Untuk itu diperlukan
waktu yang cukup lama dan hal ini hanya dapat dilakukan dalam suatu proses
pendidikan yang terarah dan berkesinambungan. Proses tersebut dapat dilihat
dalam gambar berikut :
Pengetahuan
|
Kesadaran
|
Ketaatan
|
Kemampuan Berkehendak
|
Watak dan Hati Nurani
|
Strategi dan Metode
|
gambar 3.1
Proses pembentukan
kepribadian Pancasila adalah sebagai berikut :
1.
Proses penghayatan yang diawali dengan
pengetahuan yang lengkap dan jelas tetang kebaikan dan kebenaran Pancasila.
kemudian diserapkan dan dihayati sehingga manusia tersebut mengerti keadaan
diri sendiri, memahami, dan memiliki pengetahuan Pancasila.
2.
Ditingkatkan ke dalam hati sanubari
sampai adanya suatu ketaatan untuk selalu merealisasikan Pancasila
3.
Mempunyai kemampuan dan kebiasaan
pengaktualisasian Pancasila
4.
Mempunyai mentalitas, yaitu selalu
terselenggaranya kesatuan lahir dan batin, kesatuan akal, rasa, kehendak sikap
dan perbuatan yang terus menerus.
5.
Mengadakan refleksi diri/penilaian diri
setelah melakukan perbuatan
6.
Jika kondisi aktualisasi Pancasila optimal,
maka akan tercipta kekuatan pemeliharaan dan pengembangan aktualisasi
Pancasila, kemampuan menyampaikan Pancasila kepada generasi penerus bangsa,
meningkatkan semangat dan keteguhan hati menjadi ketahanan Ideologis. Suatu
ketahanan Ideologis adalah salah satu unsur mutlak tercapainya tujuan cita-cita
nasional, dan mampu menangkal intervensi ideologi dari negara lain.
Sangat
mustahil apabila implementasi Pancasila secara objektif dalam bidang kenegaraan
dapat terlaksana dengan baik tanpa didukung realisasi Pancasila pada setiap
individu, perseorangan termasuk penyelenggara negara. Implementasi pelaksanaan
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara akan mengalami kegagalan jika
tidak didukung oleh manifestasi pelaksanaan Pancasila yang subjektif baik oleh
setiap penyelenggaraan negara.
B.
Aktualisasi Pancasila yang Objektif
Pengertian
aktualisasi Pancasila yang objektif adalah pelaksanaan dalam bentuk realisasi
dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, baik di bidang legislatif,
eksekutif, maupun yudikatif dan semua bidang
kenegaraan da terutama realisasinya dalam bentuk peraturan perundang-undangan
sebagai berikut :
a. Tafsir
Undang-Undang Dasar 1945, harus dilihat dari sudut dasar filsafat negara
Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV. Pancasila
berfungsi sebagai penguji dalam menentukan suatu peraturan perundangan itu
bermakna, dan atau tidak.
b. Pelaksanaan
Undang-Undang Dasar 1945 dalam Undang-Undang harus mengingat dasar-dasar pokok
pikiran yang tercantum dalam dasar filsafat negara Indonesia.
c. Tanpa
mengurangi sifat-sifat Undang-Undang yang tidak dapat diganggu gugat,
interpretasi pelaksanaannya harus mengingat unsur-unsur yang terkandung dalam
filsafat negara.
d. Interpretasi
pelaksanaan undang-undang harus lengkap dan menyeluruh, meliputi seluruh
perundang-undangan di bawah undang-undang dan keputusan-keputusan administrasi
dari semua tingkat penguasa negara.
e. Seluruh
hidup kenegaraan dan tertib hukum Indonesia didasarkan atas dan diliputi oleh
asas kerokhanian Pancasila. Realisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
kenegaraan harus sesuai dengan Pancasila, seperti:
· Pembangunan
Jangka Panjang dan Jangka menengah dahulu diistilahkan (Garis Besar Haluan
Negara)
· Hukum
dan perundang-undangan dan peradilan
· Sistem
Demokrasi
· Pemerintahan
· Politik
dalam dan luar negeri
· Keselamatan,
keamanan dan pertahanan
· Kesejahteraan
· Kebudayaan
· Pendidikan
dan lain sebagainya (Notonegro, 1971: 44,43)
· Tujuan
Negara
· Reformasi
dan segala pelaksanaannya
· Serta
segala aspek penyelenggaraan negara lainnya.
Pancasila sebagai dasar
filsafat negara pada hakikatnya merupakan dasar dan sumber derivasi nilai-nilai
dan norma-norma dalam segala aspek penyelenggaraan negara termasuk pelaksanaan
pembangunan nasional. Pemerintah atau lembaga negara seharusnya mampu
menciptakan kondisi yang berdasarkan ideologi Pancasila agar
kebijakan-kebijakan yang diambil sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh
bangsa Indonesia.
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ideologi Pancasila sangatlah penting dalam
pembangunan ekonomi di Indonesia. Jika kebijakan-kebijakan pemerintah
berdasarkan Pancasila maka kebijakan tersebut tidak akan melenceng dari tujuan
negara Indonesia seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa, ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Aktualisasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
dapat dibedakan menjadi dua macam. Yaitu aktualisasi subjektif dan aktualisasi objektif.
Aktualisasi subjektif dapat terjadi jika
masing-masing individu mempunyai pengetahuan yang dalam tentang Pancasila dan
Ideologi Negara. Aktualisasi subjektif sangat berpengaruh pada aktualisasi objektif
karena penyelenggara pemerintah berasal dari individu. Untuk menciptakan
pemerintahan yang berdasarkan pancasila, maka kita membutuhkan individu yang
mempunyai jiwa Pancasila.
3.2
SARAN
Untuk
membangun Ekonomi Indonesia kita harus membangun pondasi yang kuat berdasarkan
Pancasila. Memperbaiki sistem dengan berpedoman pada nilai-nilai Pancasila.
Karena pancasila adalah pedoman hidup bangsa dan pedoman dalam penyelenggaraan
Negara demi tercapainya Indonesia yang adil dan sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
· Kaelan. 2013. Negara Pancasila
· Materi Kuliah Sistem Ekonomi Indonesia
Komentar
Posting Komentar